Skip to main content

Posts

Featured

Suratku Untukmu, Suami

Sudah 3 bulan semenjak kita menikah,  tanggal 31 Maret yang lalu..   Menilik lagi ke belakang, kehidupan pernikahan kita semulus jalan yang baru diaspal di pedesaan, mulus tapi masih ada kerikilnya. Kerikilnya itu yaa..  Aku yang masih kurang sabaran, egois, pemalash (harus pakai 'sh' di belakang biar lebih syantik)  maklumlah anak pertama (Jungian detected 😝) ... Dan kamu masih dengan sabar meladeni aku yang suka ngambek perihal sepele.  Seperti sekarang ini, aku agak ngambek karena kita berada di kereta bisnis (Malang-Bandung) dan dapetnya duduk mundur. Selama 15 jam lebih, kutahu letihnya kamu dan aku pulang mudik kali ini. Aku sedikit menyalahkanmu pada saat ngambek itu karena memilih kereta bisnis yg dibeli sebelum kami menikah. Kamu meminta maaf berkali-kali. Ngambekku perlahan hilang, logikaku pun muncul kembali. Yes, It's the best that you could do... Bersaing dengan ribuan orang yg menginginkan tiket mudik yg sama H-3 bln sebelumnya. Mengenai tempat duduk, kamu

Latest Posts

Tentang Rasa dan Pengalaman: Museum MACAN

Mengapa (kembali) menulis di blog?

back again